Dalam senja pikiranku berputar
Membentuk rangkaian rune-rune kuno tanpa makna yang jelas
Aku menjadi jalang
Bagai pelacur yang menjajakan tubuhnya
Merangkai kata tanpa makna
Menggapai makna tanpa kata
Dalam senja aku terbakar
Meleleh dalam relief-relief jalur layang
Melintasi kepala-kepala yang mengais rupiah
Tanpa rasa kasihan
Terdiam kau disana
Karena aku hujam kata-kata
Matilah kau disana
Terbenam durja atas pisau yang kau ciptakan
Disini aku hanya tertawa dalam hati
Melihatmu bagai badut tolol yang merasa pintar
Ha! Aku katakan padamu dalam hati
Silahkan mengejar matahari
Karena aku hanya akan terdiam
Menatapmu
Dan menertawakanmu
Selalu
Tiap saat
Atas kebodohanmu
Mengaburkan namaku
Dibawah flyover, 11 Januari 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mekar Bunga di Penghujung Musim Panas
Adakah takdir selalu konstant? Ah, tidak juga katanya? Apapun bisa terjadi, semua mungkin terjadi. Tergantung pada hubungan sebab dan akibat...
-
Adakah takdir selalu konstant? Ah, tidak juga katanya? Apapun bisa terjadi, semua mungkin terjadi. Tergantung pada hubungan sebab dan akibat...
-
Saya melihat kegelisahan di hari-hari belakangan. Entah, ada sesuatu dalam diri yang ingin menyeruak keluar dan menjadi penguasa atas diri s...
No comments:
Post a Comment