Thursday, December 17, 2015

Deg!

Jantung ini serasa mau tercerabut dari tempatnya. Arteriku tersumbat, bibir kelu, mulut membisu. Aku berdiri diantara kaki yang kaku, menatap kondisi dalam ruang yang beku. Kata-kata seolah menjadi barang langka yang sulit kutemukan adanya, bahkan untuk sekedar kata "eh" atau hey". Tidak ini adalah gambaran hati yang fana, pikiran yang kusut dan hati yang kalut. Ingin rasanya kembali ke sudut O, menata dunia keegoisanku sendiri, dalam nadir, dalam nyinyir. Matahari tertutup mendung hari ini, semendung ruangan keegoisan itu. Gelap, kelabu, tidak ini bukan soal logika. Ini soal apa dan bagaimana rasa diciptakan dan dikonstruksi oleh garis lengkung, oleh bilangan-bilangan, oleh angka-angka.
Ah!

No comments:

Mekar Bunga di Penghujung Musim Panas

Adakah takdir selalu konstant? Ah, tidak juga katanya? Apapun bisa terjadi, semua mungkin terjadi. Tergantung pada hubungan sebab dan akibat...