Saturday, October 3, 2009

Kepada Bunga 1

malam begitu dingin.
aku tak kuasa menahan hantaman kata yang merasuk dalam tiap pembuluh darahku.
seluruh logikaku terkulai dalam absurditas rasa yang semakin gamang.
insomnia menyerang, wangi bunga seakan menggodaku untuk bangkit dan berpetualang dalam negeri dimana nafas menjadi satu.
dimana hitam menjadi putih.
dimana aku menjadi kau


7 Agustus 2009

No comments:

Mekar Bunga di Penghujung Musim Panas

Adakah takdir selalu konstant? Ah, tidak juga katanya? Apapun bisa terjadi, semua mungkin terjadi. Tergantung pada hubungan sebab dan akibat...