Saturday, October 17, 2009

Kepada Bunga 3

Ini kali pertama aku lelah mendengar suaramu
Mungkin karena hati kalut dan pikiran takut
Cukup!
Diiringi alunan musik ‘individual life’ rasanya ingin bunuh diri saja
Atau mati tersedak busa-busa duka yang merangsak kedalam paru-paru

Ini kali pertama aku benar-benar ingin sendiri menikmati pagi
Tanpa lagu
Tanpa kau disisiku
Berdiri diantara kaki-kaki yang lunglai
Atau sekedar menikmati teh manis hangat tanpa gula

Pahit
Aku iri karena semut tak mati meski jatuh dari tebing yang tinggi
Aku cemburu karena telingga tak sanggup mengelak
Aku malu karena rasa tak bisa bohong

Lalu apa kata dirimu nanti?
Melihatku begitu lemah
Menopang mata pun aku tak sanggup
Dan kelopak ini membengkak
Bukan karena hujan turun tadi malam
Tapi karena aku ingin selalu memandangmu
Dari sudut kecil kekerdilanku

13 Oktober 2009

No comments:

Mekar Bunga di Penghujung Musim Panas

Adakah takdir selalu konstant? Ah, tidak juga katanya? Apapun bisa terjadi, semua mungkin terjadi. Tergantung pada hubungan sebab dan akibat...