Saturday, October 3, 2009

Tanpa Judul 3

Di dalam bus kota aku melihat cahaya lampu yang begitu mempesona.
Kuda-kuda besi melaju tanpa lelah menuju berbagai arah.
Semua tampak kaku dan aku membisu menanti pesan yang belum berbalas.
Ditemani nyanyi si kecil dengan gitar tuanya, lalu aku beri ia limaratus rupiah.
Dan kondektur menyadarkanku dari penantian.

Diatas Patas 9B, 28 September 2009

No comments:

Mekar Bunga di Penghujung Musim Panas

Adakah takdir selalu konstant? Ah, tidak juga katanya? Apapun bisa terjadi, semua mungkin terjadi. Tergantung pada hubungan sebab dan akibat...