Thursday, October 8, 2015

habis perkara

Kau berpikir soal perasaan, Aku berpikir bagaimana untuk menyambung hidup. Habis perkara.

Thursday, October 1, 2015

gerak, langkah, goyah

Langkah-langkah tergerak dalam irama nyanyian camar di tepian senja.
Bukan hati ingin jadi juara namun logika pasti selalu bertanya
Bukan soal keberadaan namun hakikat dari sebuah materi bukan soal das sein atau das solen, tapi soal apa dan bagaimana
Langkah-langkah bergetar dimalam kala bulan tak bercahaya
Sunyi senyap dalam jalan lurus tanpa asa
Bukan ingin menghamba pada logika tapi satu ditambah satu sementara jadi dua
Langkah-langkah goyah dalam kata berawal dari ada jadi tiada berawal dari tiada menjadi ada
Bukan proses namanya jika tidak jadi alibi semua tidak samar atau gamang hanya buta dalam kegelapan
Ah, bahkan algojonya berkata aku mencintaimu dalam gerak getar dan goyah

larungkan caci

Bukankah sudah kau layangkan tamparan itu kepadaku padahal waktu yang mengelilingiku terus berayun pada bandul waktu, menghentak ketakutan di caci hari.
Karena aku tidak mampu menghentikan masa yang terus bergetar.
Sedangkan di setiap tangis meleleh menyengat apa saja yang hanya dari muka, aku tidak peduli dan tak bisa memaknai air mata.
Aku membendung dan merobek cacianmu yang rapuh dan membusa di ujung bibir aku mengeja dan merontokkan kata dan kalimat yang kau keluarkan, tak hanya itu, aku menghadirkan kembali apa yang ingin kau beri
...kesejahteraan....
...mimpi...
...dan segala janji...
Semua itu kusiram dengan darah dan amarah, ditambah koyakan tubuh yang selalu dituntut membisu dan tidak berhak atas apapun tentangmu,, lalu kubakar, kujadikan api agar cacianmu dibawa awan dan dibaca malaikat.
Biar waktu tahu kau sering ditipu, biar waktu tahu laporannya selama ini padanya omong kosong
Kini mataku nanar disaput jelaga; pedih namun setidaknya waktu sudah kukembalikan penjaga waktu biar masa cepat lalu bersama sakit yang hilang karena maut
Tidak..
Aku tidak menangis.

12 Hari Yang Menyiksa

Hai, apa kamu pernah tersiksa dalam rindu? Rindu, iya rindu. R I N D U  Kata itu, lima huruf dengan dua frasa yang sungguh menyiksa. Apakah ...