Tuesday, August 4, 2015
Tentang Kehadiran Diujung Waktu
Terik siang tadi adalah masa dimana aku ingin tertawa dalam deretan langkah kecil yang tercipta. Tertawa karena dia muncul diantara langkah kita, yang melaju kekiri dan kekanan, sesekali memicingkan mata kebelakang. Entah apa yang kita cari, entah apa yang kita lihat. Mungkin saja itu bayangan, atau pengintai yang penuh tanya atas situasi siang tadi.
Aku dan kamu, memojokkan diri dalam ruangan sesak, kau goda aku, aku goda kau balik. kau bercerita tentang kisah dan roman picisan. kau bercerita soal usaha dan daya upaya yang terbantahkan oleh rasa. Kau bercerita tentang peluang dan bercerita tentang perjalanan pulang. Sementara aku adalah pendengar, sesekali aku berpendapat dalam himpitan pertanyaan dalam hati. Ah, barangkali suhu ruangan itu membuat otakku tidak bekerja normal, logika seakan terbunuh rasa. Aku ambil kendali atas diriku yang melesat terlalu jauh pada pertanyaan-pertanyaan menjebak. Bukan, itu hanya sebatas retorika namun bukan tanpa makna.
Sempat kau tepuk pundakku, tak kuasa aku berkata. Tersenyum satu-satunya yang bisa lakukan, lalu pengalihan. Sesekali ku pandang wajahmu yang ceria penuh tawa. Lalu kubuang wajahku jika aku rasa kau mulai curiga, sebelum aku malu. Maaf jika aku menjadi pencuri, pencuri detik-detik untuk memandang wajahmu.
Ada hal yang sering kali terlewatkan dalam hidup. Barangkali ini seperti kepingan puzzle yang hilang sementara waktu sudah hampir sampai pada ujungnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
12 Hari Yang Menyiksa
Hai, apa kamu pernah tersiksa dalam rindu? Rindu, iya rindu. R I N D U Kata itu, lima huruf dengan dua frasa yang sungguh menyiksa. Apakah ...
-
Shoegaze, atau dikenal juga sebagai Shoegazing adalah fusi dari genre music post-metal dan post-rock. Aliran ini muncul pertama kali di Ingg...
-
Hey, sadarkah kau bahwa perjalanan adalah sebuah keniscayaan kehidupan? Berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah siklus yang menanda...
No comments:
Post a Comment