Semesta sedang mengajarkanku berjudi kali ini. Menebak-nebak, sinisme atau kebaikan yang kudapat. Ah, tak nyaman rasanya.
Hari ini berlalu dengan tidak biasa. Wajahku masam di pagi hari, suasana membuat tidak berselera. Entah kenapa, mungkin karena aku sekedar ingin menjaga hati, menjaga jarak tetap berbatas, meski begitu tipis.
Pagi berlalu begitu cepatnya, setiap detik seakan berloma marathon. Siang datang, semesta berbaik hati, secara tiba-tiba dan moodku membaik. Ya setidaknya tawa itu, senyum itu tetap membuncah dan menaklukan pahitnya segelas Americano.
Tak tahan, jam 3 sore, waktu dimana temu pandang harus dihadapi, pembicaraan tak bisa dihindari karena kita, aku mencoba professional. Lagi-lagi, ku nikmati rasa ini sendiri, namun bukan tak ingin berbagi, namun belum tentu kau ingin. Ini seperti perbedaan kita memilih makanan, aku pilih Cheesebbokki dan kau tidak. But, pilihan kita rasional paling tidak untuk saat ini, akal kita masih sehat untuk berpikir dalam batas.
No comments:
Post a Comment