Wednesday, October 19, 2022

Cheesebbokki dan Sebuah Pilihan

Sudah kubilang, semesta seperti menunjukan sinisme dan kebaikan dalam waktu bersamaan. Seperti sekeping mata uang yang dilempar, kita tak bisa memprediksi bagian mana yang muncul. Huh..

Semesta sedang mengajarkanku berjudi kali ini. Menebak-nebak, sinisme atau kebaikan yang kudapat. Ah, tak nyaman rasanya. 

Hari ini berlalu dengan tidak biasa. Wajahku masam di pagi hari, suasana membuat tidak berselera. Entah kenapa, mungkin karena aku sekedar ingin menjaga hati, menjaga jarak tetap berbatas, meski begitu tipis.

Pagi berlalu begitu cepatnya, setiap detik seakan berloma marathon. Siang datang, semesta berbaik hati, secara tiba-tiba dan moodku membaik. Ya setidaknya tawa itu, senyum itu tetap membuncah dan menaklukan pahitnya segelas Americano.

Tak tahan, jam 3 sore, waktu dimana temu pandang harus dihadapi, pembicaraan tak bisa dihindari karena kita, aku mencoba professional. Lagi-lagi, ku nikmati rasa ini sendiri, namun bukan tak ingin berbagi, namun belum tentu kau ingin. Ini seperti perbedaan kita memilih makanan, aku pilih Cheesebbokki dan kau tidak. But, pilihan kita rasional paling tidak untuk saat ini, akal kita masih sehat untuk berpikir dalam batas.

No comments:

12 Hari Yang Menyiksa

Hai, apa kamu pernah tersiksa dalam rindu? Rindu, iya rindu. R I N D U  Kata itu, lima huruf dengan dua frasa yang sungguh menyiksa. Apakah ...