Tik Tak,
Tik Tak,
Detik jam berlarian tanpa henti, dibawah sinisme langit Jakarta. Kita berdiri dalam himpit. Himpitan para pekerja yang terdiam dalam kata. Tertunduk dalam lelah dan tenggelam dalam dunia masing-masing.
Diatas KRL ibu kota, kita nikmati senja, meski kitapun ikut tertunduk sibuk, saling diam dalam lelah, namun.
Aku berterima kasih padamu, Tuhan Semesta Alam, berterima kasih atas kebaikanmu menciptakan cermin. Cermin sebagai tempatku mencuri pandang dan mencari makna dibalik guratan dahi dan mata yang sulit untuk menunjukkan arti.
Dalam hidup, ada saja bagian yang tak kusuka. Tidak kubenci, hanya saja tak kusuka.
Arrgh, aku kehilangan sudut cermin.
Aku kehilangan waktu untuk menemukan makna dibalik guratan dahi dan mata yang sulit menunjukkan arti.
Tuhan, berikan aku waktu itu lagi...
Please...
KRL ibukota, 25 Oktober 2022
No comments:
Post a Comment