Tuesday, October 18, 2011

Mula dan Akhir: sebuah refleksi anomali


Bagaimana bisa akhir tanpa mula? demikian bisik salah satu tokoh dalam kehidupan. Kemudian tokoh lain menimpali, awal dan akhir adalah keniscayaan. Keduanya berhimpitan seperti dua sisi mata uang. Wajah keduanya pun berbeda dan selelu berubah. Awal yang terlihat tidak selalu seperti awal yang sebenarnya. Demikian juga akhir, hal yang berjalan dengan hampa dan kosong itu sama saja dengan akhir, hanya saja tinggal menunggu tanda baca titik sebagai formalitas hubungan sebab akibat.
Lalu apakah akhir akan menjadi mula kembali? Tokoh pertama bertanya, dan bak gayung bersambut tokoh lainnya ikut menimpali. Segala ada akan menuju ketiadaan, dan ada berasal dari ketiadaan. Semua adalah siklus dari misteri Tuhan yang kita tidak tau pasti. Sesuatu yang sudah berakhir secara resmi atau belum secara resmi, bukan tak mungin akan kembali ke awal, tapi awal yang bagaimana tak seorangpun tahu. Bisa sama dengan awal sebelumnya bisa juga tidak, itu tergantung dari itikad dan niatan dari sesuatu. Ini bagian dari reinkarnasi kalau kau mau tahu. Saat ini kau jadi manusia esok kau bisa jadi mutan dengan taring besar, kuku tajam, dan kulit kasar. Dulu kau disuka kemudian kau dihina. Ah, siklus awal dan akhir siapa yang tahu. Meski berpikir untuk seribu tahun lagi tapi ternyata malam tadi dewa kematian datang dan menghisap harapan dan impian, lantas, apa mau dikata? Jalani saja dengan isi atau bahkan dengan kosong. Akhir akan datang dengan sendirinya. Meski dengan koma atau titik, semua selesai, habis perkara

No comments:

12 Hari Yang Menyiksa

Hai, apa kamu pernah tersiksa dalam rindu? Rindu, iya rindu. R I N D U  Kata itu, lima huruf dengan dua frasa yang sungguh menyiksa. Apakah ...